Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis informasi peringatan dini cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Indonesia. Informasi peringatan dini cuaca ekstrem ini berlaku untuk hari ini, Selasa (12/1/2021). Melalui laman resminya, BMKG memprediksi 4 wilayah berpotensi hujan petir dan angin kencang yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia.
Hari ini akan terjadi sirkulasi siklonik terpantau di Kalimantan Barat, di perairan selatan Jawa Tengah, di Laut Jawa bagian timur, dan di Australia bagian utara. Kondisi tersebut membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang dari Laut Sulu hingga Laut Natuna bagian timur dan di perairan selatan Jawa Barat Jawa Tengah. Daerah konvergensi juga terpantau memanjang dari Laut Natuna hingga pesisir timur Sumatera Selatan, di Samudera Hindia barat daya Banten, dan dari Selat Makassar hingga Sulawesi Tengah.
Kondisi ini dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut. Aceh Sumatera Utara
Sumatera Barat Riau Kep. Riau
Jambi Sumatera Selatan Kep. Bangka Belitung
Lampung Jawa Barat Jawa Tengah
Yogyakarta Jawa Timur Bali
Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah Kalimantan Utara Kalimantan Timur
Kalimantan Selatan Sulawesi Tengah Sulawesi Barat
Sulawesi Tenggara Maluku Utara Maluku
Papua Barat Papua Bengkulu
Banten DKI Jakarta Sulawesi Selatan
Selat Karimata bagian utara Samudera Pasifik utara Biak Samudera Pasifik utara Papua Barat
Samudera Pasifik utara Halmahera bagian utara Samudera Pasifik utara Halmahera bagian selatan Perairan Halmahera Barat bagian utara
Perairan Morotai bagian utara Laut Halmahera Perairan Sukabumi Cianjur
Samudera Hindia selatan Jawa Barat Perairan Kebumen Purworejo Perairan Yogyakarta
Samudera Hindia selatan Jawa Tengah Samudera Hindia selatan Bali Samudera Hindia selatan NTB
Perairan selatan Anambas Laut Natuna Perairan Singkawang Sambas
Perairan utara Siberut Perairan barat Pagai Perairan barat Sipora
Perairan barat Siberut Samudera Hindia barat Mentawai Samudera Hindia barat Bengkulu
Perairan selatan Jawa Timur Samudera Hindia selatan Jawa Timur Selat Sunda bagian selatan
Perairan selatan Banten Samudera Hindia selatan Banten Perairan Bintan
Perairan utara Sabang Perairan barat Aceh Samudera Hindia barat Aceh
Samudera Hindia barat Nias Perairan Talaud Perairan barat Lampung
Samudera Hindia barat Lampung Perairan utara Anambas Perairan barat Natuna
Perairan utara Natuna Perairan selatan Natuna Pulau Midai Perairan Subi Serasan
Laut Natuna Utara Perairan Kep. Riau Laut Natuna
Perairan selatan Kalimantan Perairan utara Jawa Timur Perairan selatan Jawa Tengah
Teluk Bone Selat Makassar bagian tengah Pusat Tekanan Rendah (1005 hPa) terjadi di Samudera Pasifik timur Filipina.
Pola sirkulasi udara terpantau di Perairan utara Papua Barat. Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya dari Tenggara Barat Daya dengan kecepatan 6 20 knot sedangkan di wilayah selatan Indonesia dari Timur Tenggara dengan kecepatan 6 20 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Karimata, Perairan selatan Kalimantan, Laut Jawa, Selat Makasar bagian selatan dan Perairan selatan Jawa.
Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut. Perahu Nelayan(Kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m) KapalTongkang(Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m)
Kapal Ferry(Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m) Kapal Ukuran BesarsepertiKapal Kargo/Kapal Pesiar(Kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m). Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggidiminta agartetap selalu waspada.
Pembaruan informasi ini disampaikan pada Selasa (12/1/2021) oleh Deputi Bidang Meteorologi BMKG.