Vagina Terasa Gatal Saat Menstruasi? Ini Ciri dan Penyebabnya

Pembalut

Ada berbagai keluhan yang biasa terjadi pada seorang wanita saat mengalami menstruasi. Dari rasa tidak nyaman hingga iritasi kulit pada area kewanitaan. Beberapa jenis infeksi bisa terjadi selama menstruasi, bahkan dengan salah memilih pembalut saja bisa memperburuk kondisi di area vagina kamu.

 

Infeksi ragi (jamur) adalah penyebab vagina terasa gatal saat menstruasi. Infeksi ragi terjadi akibat pertumbuhan jamur pada area vagina. Jenis jamur yang menyebabkan infeksi adalah Candida Albicans. Kadar pH normal vagina yang normalnya adalah 3,8-4,5, akan naik selama menstruasi. Hal ini jtersebut menjadi penyebab jamur dan bakteri tumbuh di vagina lebih cepat, dari pada saat tidak menstruasi. Sehingga infeksi lebih sering terjadi pada saat sedang menstruasi.

 

Ciri-ciri infeksi ragi pada vagina:

 

  • Rasa gatal pada vagina dan area sekitarnya
  • Rasa perih pada vagina ketika sedang buang air kecil atau sedang berhubungan seksual
  • Cairan keputihan Nampak tidak normal, berbentuk cairan kental dan berwarna putih, mirip seperti bubur.
  • Jika infeksi mulai parah, bisa terjadi pembengkakan pada labia (bibir vagina)

 

Penyebab Gatal Pada Vagina Saat Menstruasi

 

Rasa gatal vagina mungkin umum terjadi pada kebanyakan wanita yang sedang menstruasi, namun jangan menyepelekan hal ini. Apalagi jika gatal tidak kunjung sembuh atau malah makin parah. Infeksi terjadi pada area vagina karena pada saat menstruasi, kesehatan dan kebersihan area vagina tidak terjaga dengan baik.

 

Berikut ini adalah beberapa penyebab terjadi infeksi vagina sebelum dan saat menstruasi:

 

  1. Perubahan pH normal vagina

 

Ketika akan memasuki periode menstruasi, pH normal pada vagina akan mengalami perubahan, seperti kadar pH akan meningkat. Dengan perubahan tersebut, akan mengganggu keseimbangan bakteri baik yang ada pada vagina untuk melindungi vagina, sehingga rentan terhadap jamur dan bakteri. Jamur dan bakteri yang berkembang bisa menyebabkan rasa gatal dan infeksi.

 

  1. Tidak ganti pembalut secara teratur

 

Dengan jarang mengganti pembalut dan membiarkan area vagina terlalu lama dalam kondisi lembab dan kotor, bisa menjadi sarang yang nyaman bagi jamur dan bakteri untuk berkembang.

 

  1. Penggunaan celana dalam terlalu ketat

 

Pemakaian celana dalam terlalu ketat dapat menghambat sirkulasi udara pada area vagina, sehingga bisa menyebabkan area tersebut terlalu lembab. Pemilihan bahan celana juga sangat penting, karena jika bahan celana yang dipakai tidak dapat menyerap keringat dengan baik juga bisa menyebabkan resiko gatal pada vagina.

 

  1. Membersihkan vagina dengan cara yang salah

 

Membersihkan vagina dengan cara membasuh dari arah belakang ke depana. Hal ini juga bisa menyebabkan perpindahan bakteri dari anus ke vagina.

 

  1. Penggunaan cairan pembersih vagina dengan cara yang salah

 

Penggunaan cairan pembersih vagina juga bisa menghilangkan bakteri baik yang ada pada vagina, yang seharusnya tetap terjaga untuk melawan infeksi. Penggunaan cairan pembersih vagina sebaiknya tidak diusap pada area vagina, melainkan hanya pada area paha dan rambut kemaluan saja.

 

 

Recommended Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *